PENGUATAN PRODUK PERBANKAN SYARIAH BERBASIS DIGITAL

PENGUATAN PRODUK PERBANKAN SYARIAH BERBASIS DIGITAL DI ERA PANDEMI COVID-19. OLEH: MARCHA AZALIA SALSABILA (KELAS X SMK S3 IDHATA CURUP)
JUARA 1 LOMBA ESSAY PERBANKAN SYARIAH IAIN CURUP TAHUN 2022
PENDAHULUAN
Pandemi Covid-19 telah menghantam tiga tahun terakhir. Virus yang pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada desember 2019 ini menyebar ke wilayah lain di dunia termasuk Indonesia. Kementerian Kesahatan RI mencatat per tanggal 16 Maret 2022 terdapat 5.927.550 kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia dengan 152.975 jiwa diantaranya meninggal dunia.
Hal ini berdampak sangat besar terutama di bidang perekonomian, termasuk meningkatnya angka kemiskinan di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) warga miskin di Indonesia mengalami peningkatan lebih dari 2,7 juta jiwa akibat pandemi Covid-19 ini.
Perbankan termasuk di dalamnya perbankan syariah terus berbenah. Terlebih di era digitalisasi seperti sekarang ini muncul keharusan mengikuti perkembangan zaman, diantaranya adalah dengan adanya bank syariah digital. Kehadirannya harus terus diperkuat dengan berbagai inovasi produk agar dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum tahu kapan akan usai.
INOVASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH BERBASIS DIGITAL
Perbankan syariah lahir di tengah keinginan masyarakat muslim untuk menegakkan syariat islam. Berdasarkan Undang Undang No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah, bank syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah atau prinsip hukum islam.
Tatkala teknologi dan informasi memasuki sistem kehidupan, maka perbankan syariah ikut berbenah dengan inovasi produknya. Adapun beberapa produk yang terdapat pada bank syariah itu sendiri adalah tabungan syariah yang menerapkan sistem bagi hasil tanpa adanya unsur riba yang tidak halal. Kemudian ada pula deposito syariah, gadai syariah, pembiayaan atau pinjaman syariah serta giro syariah.
Era digitalisasi juga menginisiasi hadirnya perbankan syariah berbasis digital. Adapun beberapa produk digital bank syariah diantaranya adalah internet banking yang dapat melakukan transaksi seperti transfer dana, cek informasi saldo, mutasi rekening dan informasi nilai tukar mata uang. Hadir pula SMS banking yang dapat dilakukan nasabah melalui telepon seluler (ponsel) dengan format Short Message Service (SMS) dan phone banking dalam cakupan lebih luas.
Kehadiran perbankan syariah digital ini juga dapat memberi keluasaan nasabah untuk melakukan transaksi pembayaran tagihan seperti listrik, PDAM atau pinjaman. Selain itu dapat pula melakukan pembelian tiket pesawat, pulsa atau kuota internet nasabah. Semua transaksi dilakukan berdasarkan prinsip islam tanpa unsur riba sehingga memberikan kenyamanan kaum muslimin dalam menjalankan roda perekonomian di era digital ini.
Inovasi-inovasi seperti ini dirasa amat penting guna meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kehadiran bank syariah di Indonesia. Isu bangkrutnya beberapa bank syariah membuat sebagian masyarakat ragu untuk menginvestasikan uangnya di bank berbasis syariah.
Terlebih lagi dengan beberapa bank syariah yang dulunya merupakan bank umum syariah yang berdiri sendiri yakni Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah dan Bank BRI Syariah. Pada awal Februari tahun lalu, atas izin Otoritas Jasa Keuangan, ketiga bank tersebut digabung menjadi satu dengan nama PT Bank Syariah Indonesia. Merger ini merupakan bagian dari upaya dan komitmen pemerintah dalam memajukan ekonomi syariah sebagai pilar baru kekuatan ekonomi nasional yang juga secara jangka panjang akan mendorong Indonesia sebagai salah satu pusat keuangan syariah global.
Saat mengisi webinar syariah pada bulan April 2021 lalu, wapres RI yakni KH. Ma’ruf Amin menyatakan bahwa digitalisasi perbankan syariah berperan signifikan dalam menahan laju penurunan kinerja penjualan produk industri halal, mempercepat mekanisme audit online dalam pengajuan sertifikasi halal, mendorong peningkatan keuangan sosial syariah terutama dalam hal pembayaran ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf) secara online oleh masyarakat.
Tentu saja dengan telah bergabungnya bank syariah tadi diharapkan dapat menghasilkan inovasi lain di era digital ini, terlebih saat pandemi Covid-19 masih melanda.
PENGUATAN BANK SYARIAH DIGITAL DI ERA PANDEMI COVID-19
Di era pandemi Covid-19 ini rupanya telah berdampak besar terhadap kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia. Dengan kondisi perekonomian masyarakat yang semakin menjerit, mengakibatkan daya beli dan perputaran keuangan rakyat juga turut berkurang.
Dalam hal ini bank syariah digital dapat ikut serta dalam revitalisasi perekonomian bangsa lewat berbagai kegiatan, diantaranya adalah:
- Pelonggaran angsuran pembayaran dan kemudahan kredit
Saat roda perekonomian masyarakat terganggu, maka pendapatan ikut terhambat. PHK akibat pandemi ini menyebabkan nasabah kesusahan membayar angsuran. Maka dapat dilonggarkan sesuai dengan kebijakan pemerintah. Termasuk pula dimudahkannya KPR (Kredit Pemilikan Rumah) yang merupakan fasilitas pinjaman rumah yang disalurkan oleh bank syariah, Karena dengan meminjam kredit di bank syariah tidak mengenal skema pembayaran bunga floating (bunga mengambang) sehingga bisa meringankan debitur ketika melunasi pinjaman.
- Pemberian bantuan modal ataupun bantuan lainnya
Upaya lain yang dapat dilakukan oleh bank syariah adalah dengan cara meningkatkan bantuan modal usaha kepada masyarakat yang terdampak Covid-19. Bisa pula melakukan ajakan penggalangan aksi sosial berupa bantuan sembako atau uang lewat aplikasi mobile banking yang akan didonasikan kepada masyarakat terdampak. Sehingga perekonomian masyarakat Indonesia terutama umat Islam dapat berjalan baik.
Hal ini sejalan dengan firmal Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 2 yang menyatakan bahwa, “Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya.”
- Penggunaan media sosial secara massiv
Upaya lain adalah dengan menggencarkan promosi bank syariah digital ini melalui platform media sosial, seperti facebook, instagram, twitter dan youtube. Kaum influencer juga dapat direkrut guna semakin menarik minat para nasabah.
- Melakukan akselerasi ke perdesaan
Akselerasi dan investasi dapat dilakukan dengan mengincar profesi tertentu misalnya petani. Adanya pembiayaan modal tani dengan akad syariah berupa mudharabah dan musyarakah perlu digalakkan sebagai upaya revitalisasi produktivitas masyarakat di perdesaan melalui pelatihan dan penyuluhan usaha dengan fasilitas internet di dalamnya.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rika Mawarni (2021) yang menujukkan bahwa bank syariah berupaya untuk mempertahankan nasabah dengan mengoptimalkan penerapan digital banking dalam operasionalnya di masa pandemi Covid-19 ini. Sejalan dengan maraknya penggunaan instrumen digital di masa pandemi, membuat transaksi ekonomi dan keuangan digital terus tumbuh. Pada Desember 2020, volume transaksi digital banking mencapai 513,7 juta transaksi, atau tumbuh 41,53% dengan nilai transaksi digital mencapai Rp2.775,5 triliun, atau tumbuh 13,91%.
Sehingga beberapa terobosan penguatan ini diharapkan dapat meningatkan kualitas perekonomian masyarakat di era pandemi Covid-19. Tentu saja bank syariah berbasis digital ini dapat bertahan dan menguat jika masyarakat Indonesia terutama umat Islam dapat bangkit dari keterpurukan.
PENUTUP
Pandemi Covid-19 masih berlangsung tanpa tahu kapan akan usai. Saat masyarakat Indonesia terutama umat Islam terjebak dalam himpitan ekonomi, maka sudah sewajarnya bank syariah berperan penting di dalamnya. Salah satu usaha yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan penguatan produk perbankan syariah berbasis digital dengan menyasar masyarakat terdampak, baik itu di perkotaan maupun perdesaan.
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- CERPEN BUSUK YANG TERPENDAM
- LAUNCHING BUKU PUTIH ABU-ABU SMEKTA JILID 6
- WISUDA DAN PELEPASAN SISWA SISWI KELAS XII TAHUN AJARAN 2022-2023
- UJIAN PRAKTEK KELAS XII TAHUN 2023
- FLS2N SMK TINGKAT PROVINSI BENGKULU TAHUN 2022
Silahkan Isi Komentar dari tulisan artikel diatas :
Komentar :
Kembali ke Atas